Nasab Raden Fatah History Of Raden Fatah

Artikel ini masih kelanjutan dari artikel sebelumnya tentang Menganalisa Ke islaman Brawijaya ke V

Siapa saja sebenarnya sanak saudara Raden fatah yang sesungguhnya. Kajian ini sangat menarik bila dikaji secara mendalam. selama ini yang orang ketahui bahwa Raden Fatah memiliki saudara hanyalah Raden Husein. Raden Husein adalah beribu yang sama dengan Raden Fatah namun ayahnya Raden Husein adalah Aria Damar yang merupakan walikota Palembang. Sedangkan bila dilihat dari Sejarah Majapahit Raden Fatah sudah banyak yang mengatakan bahwa ia adalah putra dari Brawijaya 5, ini berarti Raden Fatah memiliki saudara yang banyak karena Brawijaya memiliki anak yang sangat banyak dari beberapa permaisurinya, belum lagi anak-anak yang lahir dari selir. Jadi bila dilihat dari kacamata Majapahit sudah tentu Raden Fatah memiliki saudara yang cukup banyak. Dalam kacamata sejarah Majapahit Raden Fatah secara mutlak dianggap sebagai darah daging Brawijaya 5 atau Kertabumi. Benarkah bahwa Raden Fatah adalah Brawijaya 5 ? seperti yang sudah saya pernah tulis sebelumnya, bahwa nasab yang sesungguhnya dari Raden Fatah bukan dari Brawijaya 5.

Nasab yang benar dari Raden Fatah adalah berasal dari Kerajaan Champa. Ibunya sendiri berasal dari Champa yaitu Syarifah Zaenab adik dari Sunan Ampeldan merupakan seorang muslimat yang taat, sedangkan ayahnya adalah Raja Champa yang bernama Abdullah Umdatudin. Jadi ibu dan ayahnya berasal dari Kerajaan Champa yang posisinya saat ini berada di vietnam tengah. walaupun Raden Fatah berasal dari Champa kedua ibu dan ayahnya asli merupakan keturunan dari Arab, India dan China. Dari Arab karena leluhurnya Sayyid Abdul Malik adalah berasal dari Hadramaut Yaman, sedangkan dari India karena Sayyid Abdul Malik menetap dan nikah dengan bangsawan putri dari Kerajaan Naserabad India, sedangkan dari China karena Sayyid Husin Jamaludin atau Syekh Jumadhil Kubro (buyut Raden Fatah) menikah dengan bangsawan Putri kerajaan Champa yang saat itu penguasanya berasal dari etnis China, setelah Sayyid Husin Jamaludin berhasil mengislamkan negeri Champa, beliau menikah dan lahirlah Ali Nurul Alam yang merupakan Perdana menteri Pattani (Thailand) yang pada masa lalu masih menjadi wilayah bagian kerajaan Champa. Setelah era itu muncullah era Abdullah Umdatudin yang menjadi Raja Champa dan Abdullah Umdatudin inilah yang merupakan ayah dari Raden fatah. Jadi Raden Fatah ini didalam darahnya banyak terdapat berbagai macam suku bangsa. Jadi tidak usah heran kalau Raden fatah sering dianggap keturunan China seperti apa kata Gus Dur..karena memang ibu dan ayahnya ada aliran darah dari etnis ini, walaupun dari tautan perempuan, namun secara nasab sudah jelas bahwa Raden fatah nasabnya kembali kepada Raja Champa terus sampai kepada Husin Jamaludin terus sampai kepada Sayyid Abdul Malik Azmatkhan..

Pertanyaannya sekarang, bagaimana sebenarnya kondisi dan kekuatan kerajaan Champa pada masa lalu ?, apalagi sekelas Kerajaan Champa yang pada masa lalu boleh dikatakan cukup besar dan berpengaruh, Fakta sejarah mengatakan bahwa Sekelas kerajaan Majapahit saja mengikat tali kekerabatan dengan kerajaan ini, ini berarti bahwa kondisi kerajaan Champa ini diakui eksistensinya dan kewibawaannya. Pertanyaan selanjutnya, sebagai anak seorang raja Rasanya tidak mungkin bila Raden Fatah tidak mempunyai saudara, walaupun lain ibu. Raja Abdullah Umdatudin sebagai seorang raja juga rasanya sangat tidak mungkin hanya memiliki satu orang anak saja yaitu Raden fatah.

Setelah saya melihat dari beberapa literatur dan juga beberapa keterangan nasab, ternyata Raden fatah memiliki saudara lain ibu dari raja Abdullah Umdatudin. Yang saya ketahui bahwa kakak-kakak dari Raden Fatah ini adalah :

1. Sultan Abu Muzafar - beliau nanti menurunkan banyak raja dan sultan di malaka, Pattani, Kelantan dan beberapa negara bagian Malaysia
2. Sultan Babullah, menurunkan Sultan-Sultan di Ternate (Maluku)
kedua kakak Raden fatah ini adalah ibunya anak Sayyid Yusuf Syandani dari Pattani Thailland
3. Sultan Nurullah (Sultan Champa)
4. Syarif Hidayatullah/ Sunan Gunung Jati ( Sultan Cirebon) - salah satu anggota Walisongo
kedua kakak raden fatah ini berasal dari Syarifah Mudaim yang dulunya bernama Rara Santang bin Prabu Silwangi. Rara Santang bertemu Abdullah Umdatudin pada saat naik haji, kemudian Rara Santang dilamar oleh Abdullah Umdatudin, setelah menikah rara santang diboyong kenegeri Champa.

Semua kakak-kakak dari raden fatah ini, rata-rata menjadi Sultan dan pemimpin sebuah wilayah. Karena Raja Abdullah Umdatudin ini merupakan seorang raja yang besar, bisa jadi masih ada beberapa anaknya yang masih belum terdata, karena pada masa lalu yang biasanya dicatat nasabnya adalah keturunan dari sultan-sultan, anak-anak yang lain bisa jadi luput dalam pencatatan nasab, belum lagi anak-anak perempuan. Sudah merupakan hal yang lumrah bila anak raja itu sangat banyak. Kenapa Raden fatah nasabnya banyak yang memahaminya secara keliru, karena boleh jadi saat Abdullah Umdatudion wafat, Raden fatah masih kecil, keberadaan raden fatah sebagai anak kandung Abdullah Umdatudin tidak banyak yang mengetahui, sehingga tidak heran banyak orang sering menyangka bahwa Raden fatah adalah anak Brawijaya 5.

Jalinan ikatan darah antara Sultan-sultan yang bersaudara ini terus berlangsung, dan semakin kuat ketika itu didukung oleh saudara mereka satu nasab yaitu para wali sembilan atau walisongo. Wali sembilan sendiri masih merupakan kerabat dekat sultan sultan dari saudara raden fatah ini. Tidak heran ketika Raden fatah naik menjadi Sultan Demak, dukungan yang terkuat datang dari para Sultan-sultan ini serta para walisongo. Dan juga tidak usah heran bila pada masa itu banyak yang tidak senang kepada Raden Fatah terutama para bangsawan Majapahit karena sebagian mereka boleh jadi tahu bahwa Raden Fatah itu bukanlah anak kandung dari Brawijaya 5, namun pada kenyataannya bisa berhasil menjadi Sultan Demak dinegara mereka sendiri, sehingga tidak usah heran bila Raden fatah sampai saat ini keberadaan sejarah tentang dirinya masih banyak yang disimpang siurkan dalam sejarah majapahit, bahkan beliau dikatakan sebagai anak durhaka karena menyerang ayahnya sendiri Brawijaya 5 (menurut beberapa buku tentang majapahit). Padahal kenyataannya tidak seperti itu, hubungan raden fatah dengan Brawijaya 5 tidaklah seburuk apa yang dituduhkan orang-orang yang benci kepada Raden Fatah. Brawijaya 5 dengan Raden Fatah itu hubungannya masih baik, bahkan pada era Majapahit dipegang Brawijaya 5 tidak sekalipun Majapahit diserang. anehnya masih ada saja tuduhan bahwa Raden Fatah ngotot untuk menyerang ayah tirinya ini. Anehnya lagi ada cerita kalau raden fatah Ngotot ingin menyerang Majapahit dengan mendesak para Walisongo?. betul-betul aneh....? kenapa saya katakan aneh? karena Raden Fatah itu tipikal orang yang hormat pada guru dan ulama, jadi mana mungkin ia tidak punya sopan santun untuk ngotot mendesak guru-gurunya itu untuk menyerang sebuah daerah yang dulunya penguasanya pernah menjaga dirinya...Raden fatah itu sangat santun, bukti kesantunannya adalah ketika ia akan diangkat sebagai sultan Demak, ia justru menghindar dan lebih memilih Sunan Ampel, namun karena Sunan Ampel lebih memilih Raden Fatah maka semua walipun sepakat bahwa Raden Fatahlah yang naik menjadi Sultan, apalagi bila ditarik dari garis nasabnya,leluhur dari Raden fatah kebanyakan banyak yang menjadi pemimpin negara, sedangkan leluhur-leuhur dari para wali lebih banyak yang menjadi ulama dan penasehat....

Hubungan antara kakak-kakak raden fatah ini terus berlangsung dan diteruskan oleh anak cucunya terus sampai masa Kesultanan Demak berakhir. Jadi dapat dikatakan bahwa raden fatah adalah merupakan keluarga besar dari Sultan-sultan yang ada disebagian Nusantara ini dan juga merupakan bagian keluarga dari walisembilan/walisongo....

Wallahu a'lam..........

1 comment:

Pages