Menganalisa Ke Islaman Raja Brawijaya ke V

Artikel ini saya kumpulkan dari berbagai sumber atas dasar rasa penasaran saya terhadap ke islaman Raja Majapahit terakhir Brawijaya V.

Sosok Brawijaya 5 adalah sosok yang tidak ada habis-habisnya dibicarakan dalam khazanah sejarah Nusantara khususnya pada budaya masyarakat Jawa ataupun Palembang. Kenapa sosok ini terus dibicarakan ? tidak lain dan tidak bukan karena kebesaran namanya. Dan perlu juga ketahui bahwa Brawijaya 5 ini adalah raja terakhir dari dinasti Raden Wijaya , karena setelah wafatnya beliau, Majapahit hanya merupakan negara boneka yang diperintah bukan dari trahnya, majapahit justru dipimpin oleh DYAH RANAWIJAYA yang bergelar PRABU GIRINDRAWARDHANA/BRAWIJAYA 6 dan setelah Dyah Ranawijaya tewas ia digantikan oleh PRABU UDARA/ BRAWIJAYA 7, kedua raja majapahit ke 6 dan 7 ini sudah tidak menggambarkan Majapahit secara negara besar, kedudukannya hanya sebagai daerah bagian kecil dari sebuah wilayah yang lebih besar karena kedudukannya sudah dibawah Kesultanan Demak.

Kedudukan Brawijaya 5 ini hampir sama legendaris dengan tokoh Kerajaan Majapahit yaitu Raden Wijaya, Gajah Mada dan juga "anaknya" yang bernama Raden Fatah. Tidak usah heran cerita tentang Brawijaya 5 sebagai raja terakhir Majapahit yang asli sangatlah mahsyur dimasyarakat Jawa. Sudah banyak buku buku yang ditulis dengan tentang sosok yang satu ini, dari mulai buku yang penuh mitos, sampai pada kajian-kajian ilmiah yang bersifat sejarah, bahkan sosok Brawijaya 5 dianggap sangat agung dibeberapa tempat keramat. Sosok Brawijaya 5 bahkan dianggap menghilang (moksa) pada saat Majapahit diserbu oleh Dyah Ranawijaya (kisahnya mirip dengan Prabu Siliwangi). Berbagai Legenda atau peninggalannya akan banyak kita temui ditempat tempat tersebut. Cerita-cerita tentang kebesaran raja yang satu ini betul-betul sudah tertanam kuat pada masyarakat Jawa dan Palembang, khususnya kepada mereka yang masih mencintai kerajaan Majapahit sebagai sebuah negara super power di Asia Tenggara.

Pada masanya memang harus diakui, sekalipun Majapahit sedang diambang kemunduran, namun wibawa dan kebesaran Majapahit melalui Brawijaya 5 masih tetap muncul. Brawijaya 5 pada pemerintahan Majapahit periode terakhir ini merupakan tokoh yang toleran terhadap sesama manusia. Bukti sikap tolerannya ini adalah ketika beliau mengizinkan para walisongo, khususnya pada masa Sunan Ampel, untuk mengembangkan dan menyebarkan Agama Islam. Bahkan Brawijaya 5 memberikan tanah untuk Sunan Ampel agar dijadikan menjadi tempat penggembelangan moral dan etika beberapa bangsawan. Sikapnya yang toleran terhadap Agama Islam, tentu akhirnya dibalas dengan sikap yang baik pula oleh Sunan Ampel, sehingga tidak heran kadang Sunan Ampel ikut ikutan untuk memberikan pelajaran "moral dan etika" sebagai seorang bangsawan, kepada para Bangsawan Majapahit yang menurut Brawijaya 5 sedang diambang "kerusakan". Begitu dekatnya hubungan Sunan Ampel dan Brawijaya 5 ini, sampai sampai Sunan Ampel menikahkan adiknya  yang bernama Syarifah Zaenab dengan Brawijaya 5 ini. Tidak mungkin sebuah pernikahan terjadi tanpa ada sebuah kedekatan. Dinikahkannya Adik Sunan Ampel yang bernama Syarifah Zaenab bin Ibrahim Asmorokondi ini memang sering banyak mengundang 1001 pertanyaan. Syarifah Zaenab sendiri sering dinamai dengan nama-nama yang berbau Majapahit. Nama beliau ini sangat banyak sekali seperti misalnya, Putri Champa, Putri China, Nyai endang, Kencana Wungu, Dewi Darawati, dan nama-nama yang lainnya yang kadang nama-nama itu membuat sosok Syarifah Zaenab membuat bingung banyak sejarawan.

Pernikahan antara Seorang Raja yang disinyalir kuat (atau memang masih beragama hindu?) memang akhinrya sering mengundang perdebatan, dan inilah yang paling menarik untuk diangkat. Brawijaya 5 yang pada saat menikah dengan Syarifah Zaenab itu ternyata sudah mempunyai istri dan anak yang baik (bahkan dalam catatan silsilah keraton surakarta anak Brawijaya berjumlah 100 orang!! itu baru yang tercatat!!). Sudah tentu dengan jumlah anak yang banyak, kita sudah bisa tebak berapa istri beliau ini? sebagai seorang raja yang besar sudah tentu dia memiliki istri yang lebih dari satu, belum lagi selir-selirnya yang kelak juga banyak menurunkan anak. dengan jumlah anak yang spektakuler itu, tentu kita menjadi tanda tanya, istri keberapakah Syarifah Zaenab ini? terlepas berapa istri Dari Brawijaya 5 ini, ada satu pertanyaan menarik yang bisa ajukan, yaitu apakah agama dari Brawijaya 5 ini saat menikah dengan Syarifah Zaenab yang notabenenya seorang muslimah dan merupakan anak WALISONGO angkatan pertama yaitu Ibrahim Asmorokondi yang juga ayah dari Sunan Ampel. Artinya Syarifah  Zaenab adalah adik Sunan  Ampel  BUKAN yang seperti yang selama ini terdapat dalam buku babad tanah jawa.bahwa Sunan Ampel keponakan dari Istri Brawijaya 5.

Pernikahan Brawijaya 5 dan Syarifah Zaenab dapat dikatakan merupakan pernikahan kontroversial, karena dalam budaya keluarga besar WALISONGO pernikahan seperti ini dianggap tabu, karena adanya konsep KAFA"AH (persamaan Status). Dalam tradisi pernikahan keluarga besar AHLUL BAIT, konsep pernikahan seperti bisa dianggap batal, karena salah satu orang tersebut yaitu BRAWIJAYA 5 dianggap tidak sekufu alias tidak sederajat terutama dari segi nasab. Dan inilah yang akhirnya timbul kontroversi, Bagaimana tidak kontroversi karena Syarifah Zaenab adalah seorang Syarifah atau Zuriah Nabi Muhammad sedangkan Brawijaya  5 masih banyak yang percaya dia beragama HINDU. Salahkah Sunan Ampel? Salahkah ayahnya Syarifah Zaenab yaitu Ibrahim Asmorokondi dengan menikahkan Syarifah Zaenab?

Nanti dulu...kita jangan berprasangka buruk dulu...kita harus tahu bahwa Sunan Ampel dan ayahnya adalah seorang pemuka agama yang hebat, mereka juga tahu apa itu konsep pernikahan kafa'ah. Tapi jangan lupa mereka juga adalah wali Allah yang lebih mengerti rahasia-rahasia antara diri mereka dengan ALLAH... Yang tahu itu Wali ya wali...Kita tidak tahu kenapa Syarifah Zaenab bisa menikah dengan Brawijaya 5. namun bila kita mau mengkaji lebih jernih lagi sebenarnya kita bisa mendapat sebuah jawaban, yaitu:

1. Menikahnya Syarifah Zaenab dengan Brawijaya 5 karena memang Brawijaya telah menjadi muslim, tidak mungkinlah tokoh agama sekelas Sunan Ampel menyerahkan adiknya yang merupakan Muslimah yang taat menjadi istri seorang raja yang beragama Hindu. Sekalipun Brawiijaya 5 raja besar, itu tidak akan membuat walisongo dalam hal ini takut atau segan, apalagi demi mempertahankan adiknya. Tapi memang pernikahan ini memang atas dasar restu Sunan Ampel.

2. Kenapa Sunan Ampel mau menikahkan adiknya itu? ya karena memang Brawijaya 5 itu sudah Islam, tidak mungkin sekali lagi saya tegaskan, Sunan Ampel menyerahkan adiknya kepada orang yang bukan islam, disamping itu ternyata Sunan Ampel  ini adalah guru Spritualnya Brawijaya 5, yang bila mengajar Islam harus mondar mandir antara Champa dan Majapahit. dengan jarak yang jauh ini tentu energi Sunan Ampel terkuras banyak hanya untuk mengajarkan agama islam kepada Brawijaya 5 yang mualaf. Apalagi dengan kondisi usia yang sudah hampir 60 tahun sudah pasti beliau sangat kelelahan. Perlu diketahui bahwa SUNAN AMPEL LAHIR TAHUN 1401 MASEHI, RADEN FATAH TAHUN 1455 MASEHI, maka kemungkinan besar usia SUNAN AMPEL hampir 60 tahun, maka untuk mempermudah Brawijaya 5 mengenal islam lebih baik, maka Syarifah Zaenablah yang ditugaskan mengajarkan agama islam kepada Brawijaya 5.

3. Dengan adanya pernikahan yang dianggap kontroversi ini, ternyata tanpa diduga Islam berkembang dengan pesat. Sudah tentu peran Sunan Ampel dan Syarifah Zaenab tidaklah kecil dalam memberi andil. Brawiijaya tentu sering mendapat masukan dari adik dan kakak ini. Sehingga kelak pada akhirnya SUNAN AMPEL, dan juga keponakannya yaitu RADEN FATAH tidak pernah menyerang Majapahit selama Brawijaya 5 menjadi raja.

4. Kasus menikahnya Syarifa Zaenab dan Brawijaya 5 ini sangat mirip dengan pernikahan antara Prabu Siliwangi dengan NYAI SUBANG LARANG binti SYAIKH QURO KARAWANG/MAULANA HASANUDIN AZMATKHAN yang juga merupakan saudara atau KERABAT SUNAN AMPEL dari sisi nASAB. Apakah mungkin SYAIKH QURO yang juga merupakan WALISONGO angkatan pertama menikahkan anaknya dengan RAJA yang beragama HINDU. Apa betul anak-anak PRABU SILIWANGI seperti WALANG SUNGSANG, RARA SANTANG, RAJA SENGARA (KIAN SANTANG), mualaf? rasanya tidak. Mereka ini muslim sejak lahir, karena ibunya adalah SEORANG MUSLIMAH dan kakek mereka adalah ULAMA BESAR. ada apa ini? sejarah siapa yang mengatakan bahwa ketiga adik beradik ini masuk islam pada saat dewasa. siapa yang bilang KIAN SANTANG MENGEJAR AYAHNYA? sangat aneh, memperkenalkan islam dengan paksaan? KITA SEMUA HARUS KRITIS terhadap cerita-cerita seperti ini.

5. Kenapa pada masa itu Keislamannya BRAWIJAYA 5 atau PRABU SILIWANGI tidak diumumkan kepada seluruh penjuru kerajaan?. Kita harus tahu, bahwa tidak diumumkannya keislaman mereka tentu ada alasan-alasan yang kuat. keislaman mereka memang tidak semua orang tahu, namun kalau kita mau cerdas dengan adanya istri, anak, mertua yang Islam, itu sudah menandakan kalau kedua orang ini adalah muslim, karena apa? karena orang-orang ini bukanlah manusia yang kelasnya kacangan dalam memahami dan menganut agama islam, sehingga dengan adanya keluarga yang muslim, tentu akan juga berpengaruh banyak dalam pola pemerintahan atau pola pemikiran. Secara logika kalau saat itu mereka mengaku sebagai muslim, belum tentu perkembangan islam bisa pesat. belum tentu islam berjaya, bisa-bisa Islam malah bisa ditumpas. menurut saya ini malah langkah cerdas Brawijaya 5 dan Prabu Siliwangi, karena kalau mereka mengaku muslim, sudah tentu banyak fihak yang bisa membunuh dan melenyapkan mereka, sehingga pelindung agama islam tidak ada lagi, apalagi mereka memang sebagai pemegang politik kekuasaan yang tertinggi di Nusantara ini.

6. Kondisi politik, pertahanan, ekonomi, moral, dll sedang kacau, jadi Brawijaya 5 juga berfikir panjang untuk memproklamirkan dirinya sebagai muslim, apalagi pada masa itu figur mereka adalah sentral dan menjadi panutan seluruh rakyat, Brawijaya dan Siliwangi bahkan dainggap manusia setengah dewa dimata masyarakat. Sehingga apa kata titah mereka pasti dipatuhi..

7. Satu hal yang paling menguatkan bahwa Brawijaya 5 muslim adalah, setelah Syarifah Zaenab diceraikan oleh Brawijaya 5, Syarifah Zaenab diusulkan untuk menikah dengan ARYA DAMAR yang beragama ISLAM!, kenapa harus ARIA DAMAR? karena beliau ini adalah penganut muslim yang taat sekaligus orang yang sangat difahami karakternya oleh Brawijaya 5. Sebagai seorang muslim sudah tentu Brawijaya akan mengusulkan mantan istrinya dengan jodoh yang sekufu..Disisi lain Arya Damar ini bukanlah anak Brawijaya 5, karena bagaimana mungkin seorang muslimah yang taat dan suami yang juga bijaksana serta mengerti islam, menyerahkan mantan istri yang pernah digaulinya kepada anak kandungnya, bukankah ini malah merusak silsilah? cerita penyerahan ibu Raden fatah kepada Arya Damar lebih banyak sisi buruknya, masak iya wanita hamil diceraikan bahkan diserahkan kepada anak kandung! buruk sekali kalau begitu ahlak Brawijaya 5 ini, apakah Sunan Ampel akan tinggal diam saja melihat kondisi ini? tidak mungkin! pasti Sunan ampel orang yang pertama menghalangi pernikahan ini, karena Syarifah Zaenab itu khan adiknya, apa benar ARYA DAMAR itu bangsawan Majapahit yang mualaf???? lagi lagi misteri besar tentang sosok ARYA DAMAR....

8. Pernikahan antara Syarifah Zaenab dengan Brawijaya 5 hanyalah satu kasus khusus tersendiri, karena pada kenyataannya pernikahan antar keluarga besar walisongo tetap berlangsung (kafa'ah). Kita jangan berprasangka buruk terhadap pernikahan ini, apalagi sampai berani berani menyalahkan Sunan Ampel dan keluarga besar walisongo, kalau tidak karena pernikahan ini, belum tentu Islam bisa berkembang, belum tentu brawijaya 5 mau toleran. walaupun nantinya pernikahan ini berakhir dengan tragis, karena dicerainya Syarifah Zaenab, namun pondasi keislaman dibumi majapahit sudah ditanam lebih dahulu oleh Sunan Ampel dan Syarifa Zaenab. Lagipula pernikahan ini tidak menghasilkan anak, karena Syarifah Zaenab tidaklah hamil saat menikah dengan Brawijaya 5. raden fatah lahir bukan dari benihnya brawijaya 5, tapi dari benihnya ABDULLAH UMDATUDIN RAJA CHAMPA. Brawijaya justru mandul saat menikah dengan Syarifah Zaenab. ##Artinya raden fatah adalah anak tiri dari Brawijaya 5 bukan anak kandung! dan hal ini sudah diperkuat dengan beberapa peneltian ahli nasab dan juga catatan beberapa keturunan langsung Raden fatah##. rupannya rahasia pernikahan ini ternyata berdampak dengan berkembangnya Islam.

Naluri seorang Sunan Ampel ternyata memang cerdas dengan langkah menikahkan adiknya dengan Brawijaya 5. Dan itu hanya diketahui antara Sunan Ampel dan Allah saja, kita sebagai muslim sudah sebaiknya berbaik sangka saja...
.
9. Banyaknya cerita legenda atau cerita yang aneh aneh tentang Brawijaya 5 atau Prabu Siliwangi, kalau kita mau kritis, itu adalah sebuah pengalihan isu, agar orang tidak menyangka bahwa kedua raja yang besar dan bijaksana ini adalah seorang muslim. Coba perhatikan cerita-cerita itu kebanyakan arahnya adalah sikap atau nilai-nilai Sinkritisme yang dilekatkan kepada kedua raja yang legendaris ini. cerita mereka tidak ada sekali yang berbau islam, kalau ada kaitan dengan Islam, pasti dianggap aneh dan mengada-ada, padahal kalau kita mau legowo, kerabat mereka seperti ISTRI, ANAK, CUCU, MERTUA adalah muslim!

10. Bagaimana dengan istri atau anak-anak yang lain dari Brawijaya 5 ? ya sudah tentu mereka juga punya pengaruh, dan boleh jadi pengaruh mereka ini mengalahkan isu yang mengatakan bahwa suami atau ayah mereka adalah seorang Muslim, bayangkan Brawijaya 5 anaknya ada 100!!!, tentu berita 100 orang berhadapan dengan berita satu atau dua orang, mereka pasti menang dari segi informasi dan data tentang ayah atau suaminya itu...Tidak usah heran sampai sekarang cerita atau naskah dalam bentuk babad tanah jawa atau serat serat yang lain, sangat minim berita yang mengatakan Brawijaya 5 adalah seorang muslim. apalagi dapat dikatakan hubungan antara anak-anak atau istri Brawijaya 5 kurang begitu simpatik dengan Syarifah Zaenab dan Raden fatah. Sehingga wajar bila sampai kematian Brawijaya 5, beliau masih dianggap sebagai pemeluk hindu. Keimanan seorang Brawijaya 5 biarlah Allah saja yang menilai, namun sikap toleran beliau ini wajib dikenang oleh ummat Islam di Jawa, karena berkat sikap inilah Islam bisa berjaya sampai sekarang...Wallahu a'lam

No comments:

Post a Comment

Pages