Menikmati Hawa Dingin Sarangan Tawangmangu

 “………Embun sing netes ono ing rambut
Howo adem sing digowo kabut
Dalan tembus dadi kenangan
Cemoro sewu sarangan
Nalikane gek mbiyen iseh pacaran………”

Itulah sepenggal lirik lagu campursari yang dinyanyikan oleh Didi Kempot yang  menceritakan tentang keindahan alam pegunungan di jalan tembus Sarangan Tawangmangu, rute menanjak yang menghubungkan dua kabupaten yaitu Magetan (jawa timur) dan Karanganyar (jawa tengah).

Suasana di dalan tembus Sarangan-Tawangmangu memang menyenangkan, hawa yang dingin, pemandangan hijau, hutan yang yang rindang dan tentunya jalan beraspal yang mulus.  Jalan tembus ini akan terus menanjak sampai nanti di kawasan Cemorosewu yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Karanganyar (Jawa Tengah). Setelah sampai di Cemorosewu, kondisi jalan sudah mulai datar.


Jalan ini tepat bagi Anda yang benar-benar menikmati akan panorama, bukit-bukit, sifat asli dan nongkrong. Warung warung pinggir jalan selalu siap untuk mempersiapkan hidangan (karena itu dingin di sini, sebagian besar menyediakan minuman penghangat misalnya jahe).
Ini menyediakan pemandangan asli untuk Anda yang memiliki hobi fotografi. hanya mental siap untuk perjalanan di sini karena cara ternyata naik dan turun curam 45 derajat., jadi hati-hati.
Untuk selera kuliner hidangan sate kelinci, jagung bakar, minuman jahe, minuman ringan, dll. .

No comments:

Post a Comment

Pages