Di
Indonesia Kalimantan merupakan salah satu pulau terbesar, di daerah ini
terdapat Suku yang cukup terkenal di dalam negeri maupun di luar
negeri yaitu Suku Dayak atau Daya.
Suku ini awal mulanya berasal dari daratan Cina Selatan yaitu Yunan, penduduk ini berimigran secara besar-besaran ke Kalimantan pada tahun 3.000-1.500 SM. Mereka membentuk kelompok-kelompok kecil untuk menyebar diseluruh Kalimantan dan sebagian dari mereka mengembara ke Tumasik dan Semenanjung Melayu.
Terjadinya bangsa Asia berimigran ke pulau Kalimantan dikarenakan Pulau Kalimantan memiliki perbatasan yang sangat dekat dengan perbatan-perbatan yang ada di Negara-negara asia lainnya. Ras mongoloid dari Asia mengembara melalui daratan dan akhirnya sampai di Pulau Kalimantan dengan melintasi pegunungan.
Setelah kedatanagn dari bangsa Melayu, ternyata Pulau Kalimatan memiliki daya tarik alam tersendiri sampai-sampai bangsa-bangsa lain juga banyak yang berdatangan ke Pulau ini. Dengan kejadian seperti itu Suku Dayak Kalimantan semakin tersingkirkan. Maka terjadilah pecahan-pecahan kelompok kecil atau sub-subetnik yang banyak menyebar di pedalaman Kalimantan, selain itu banyak juga yang menyusuri sungai-sungai hingga ke hilir yang kemudian mendiami pesisir Pulau Kalimantan.
Kelompok Suku Dayak terbagi dalam berbagai subsuku yang kurang lebih berjumlah 405. Namun dari sekian banyak subsuku Dayak yang ada di Pulau Kalimantan mereka memiliki adat istiadat dan budaya yang hampir sama.
Hal ini merujuk pada sosiologi kemasyarakatan adat istiadat kemasyarakatan adat istiadat, budaya, maupun bahasa yang khas. Adapun subsuku Dayak itu antara lain : Suku Dayak Benuaq, Bakumpai, Ngaju, Meratus, dan Maloh.
Suku Dayak Benuaq
Suku Dayak Benuaq banyak mendiami di wilayah sungai Kedang Pahu yang
terletak di pedalaman Kalimantan Timur dan di daerah Danau Jempang,
sedangkan Suku Dayak Benuaq yang mayoritas terdapat di Kutai Barat,
Kalimtan Timur. Jumlah mereka hampir 60% masyarakat Kutai Barat.
Kata Benuaq berasal dari kata benua, yang memiliki arti suatu daerah atau daerah territorial, seperti sebuah Negara. Namun secara sempit benua ialah daerah atau wilayah yang didiami sebuah kelompok atau komunitas. Kata benuaq ialah sebutan orang Kutai untuk kelompok Suku Dayak yang hidup menetap di suatu daerah.
Suku Dayak Benuaq menganut kepercayaan Animisme dan Dinamisme. Mereka berpendapat bahwa alam semesta dan semua mahluk hidup mempunyai roh dan perasaan yang sama seperti manusia. Menurut mereka hanya akal yang membedakan antara manusia dan mahluk lain.
Suku Daya Benuaq sangat peduli terhadap alam dan lingkungan sekitar, mereka sangat memperhatikan betuk kehidupan alam sekitar, hal itu dikarenakan suku ini memiliki pendapat bahwa “segenap alam semesta termasuk tumbuh-tumbuhan dan hewan harus diperlakukan sebaik-baiknya. Dan mereka meyakini bahwa perbuatan semena-mena dan tidak terpuji akan menimbulkan malapetaka. Oleh sebab itu merek amengelola alam semesta dengan penuh perhatian.
Suku Dayak Denuaq sangat patuh pada apa yang diyakininya, mereka sangat patuh terhadap aturan-aturan adat yang ada. Mereka percaya apabila pemangku adat melakukan perbuatan yang menyimpang baik itu disengaja atau tidak akan mendapat kutukan dari Nayuq.
Perwujudan kutukan berupa kematian mendadak atau perlahan-lahan, atau kutukan lain seperti susah mendapat rezeki.
Suku Dayak Benuaq memiliki seni kerajinan kain yang khas yang bernama Ulap Doyo, selain itu adat istiadat masyarakat Dayak Benuaq masih terlihat pada upacara prosesi kematian.
Suku Dayak Benuaq memiliki seni kerajinan kain yang khas yang bernama Ulap Doyo, selain itu adat istiadat masyarakat Dayak Benuaq masih terlihat pada upacara prosesi kematian.
No comments:
Post a Comment