Bunga Ashar mekar pada sore hari, dan bunga ini dipergunakan sebagai pertanda telah masuknya waktu Shalat Ashar bagi masyarakat yang beragama Islam pada jaman dahulu. Bunga ini disenangi oleh masyarakat Lampung semenjak Agama Islam masuk ke daerah Lampung sekitar abad ke IV. Oleh karena bunga tersebut berkaitan dengan petunjuk waktu sholat, maka penduduk desa di jaman dahulu banyak menanam bunga tersebut di pekarangan rumah atau di depan pondok (Surau) dan kebiasaan ini sampai sekarang masih banyak kita temui di pelosok/di desa-desa masyarakat Lampung. Bijinya yang berdaging (lembaga) berwarna putih pada jaman dahulu digunakan untuk bahan bedak.Bunga Ashar merupakan tanaman hias, pada umur 3 bulan tanaman ini baru mulai berbunga. Bunganya seperti terompet kecil, warna bunga tergantung jenisnya, ada yang merah, putih, kuning, bahkan kadang*kadang dalam satu pohon terdapat warna campuran. Batangnya tebal dan tegak tidak berbulu dan banyak bercabang-cabang. Daunnya berbentuk seperti gambar hati berujung runcing dan panjangnya 3 – 15 cm. lebarnya 2 – 9 cm. Bijinya bulat berkerut, jika sudah masak berukuran 8 mm. Pada waktu muda bijinya berwarna hijau, kemudian berubah menjadi hitam kehitaman. Akhirnya pada saat matang bewarna hitam sepenuhnya. Tanaman ini biasanya tumbuh liar tidak terpelihara.
Bunga Ashar merupakan tanaman tropis, dapat tumbuh sampai ketinggian 1.200 m di atas permukaan laut. Suhu yang dikehendaki berkisar antara 26 – 30º C, meskipun suhu lingkungan sejuk, namun demikian juga membutuhkan sinar matahari yang cukup. Tanah yang dikehendaki untuk pertumbuhan Bunga Pukul Empat adalah tanah yang gembur, subur, dengan pH tanah 6 – 7. Bunga Ashar atau Bunga Pukul Empat berbunga sepanjang tahun.
No comments:
Post a Comment