Pada masa lalu, bangsa Romawi menghadapi masalah sampah yang serius, meski sebetulnya sampah itu terbilang indah: amphorae (guci). Mereka membutuhkan jutaan guci tanah liat untuk mengirimkan anggur, minyak zaitun, dan kecap ikan ke seluruh penjuru negeri. Di Roma terdapat bukit setinggi lima puluh meter, seluas dua hektare, Monte Testaccio, yang seluruhnya terbuat dari pecahan amphorae. Arkeolog Spanyol meyakini bahwa gundukan ini pertama kali muncul pada abad pertama Masehi.
Pada sekitar waktu itu, di Arles, di Sungai Rhône, kini Prancis selatan, kuli pelabuhan melakukannya dengan sedikit berbeda: Mereka melemparkan guci kosong ke sungai. Pada abad pertama, Arles adalah kawasan subur, pintu masuk ke provinsi Romawi di Galia. Kargo dari seluruh Laut Tengah dipindahkan ke situ dengan menggunakan tongkang yang mengarungi sungai, untuk memasok kawasan utara kekaisaran.
Julius Caesar menganugerahkan kewarganegaraan Romawi kepada warga Arles sebagai imbalan atas dukungan militer mereka. Di pusat kotanya dewasa ini, di bantaran kiri Sungai Rhône, kita masih dapat melihat amfiteater berkapasitas 20.000 penonton pertarungan gladiator. Namun, dari kota pelabuhan yang membiayai semua ini, dan yang membentang sekitar satu kilometer atau lebih sepanjang bantaran kanan, tidak banyak yang tersisa—hanya bayangan di dasar sungai, dalam bentuk gundukan tebal sampah Romawi.
Sampah bagi mereka, tetapi bukan sampah menurut kita. Pada musim panas 2004, seorang penyelam menyurvei gundukan itu untuk mencari harta karun arkeologi. Ia melihat tumpukan kayu menyeruak dari balik lumpur pada kedalaman empat meter. Ternyata, itu adalah buritan tongkang sepanjang 31 meter. Tongkang itu boleh dikatakan masih utuh; sebagian besar masih terkubur di bawah lapisan lumpur dan amphorae yang menaunginya selama hampir 2.000 tahun. Kapal ini masih berisi kargo terakhirnya, dan bahkan beberapa barang pribadi yang ditinggalkan awaknya. Melalui serangkaian keajaiban kecil lainnya, kapal itu muncul dari balik sampah—kali ini dengan selamat, ke sayap baru gedung Musée Départemental Arles Antique.
No comments:
Post a Comment