Rumah Adat Souraja (Banua Oge) Asal Daerah Palu Sulawesi Tengah


Rumah Adat Souraja (Banua Oge) Asal Daerah Palu Sulawesi Tengah



Rumah adat Banua Oge atau Souraja yang berasal dari Palu Sulawesi Tengah. Rumah adat Sou raja dahulu berfungsi sebagai tempat tinggal para raja dan keluarga. Selain itu rumah adat tersebut juga sebagai pusat pemerintahan kerajaan. Pembangunan Sou Raja ini atas prakarsa Raja Yodjokodi pada sekitar abat 19 masehi.

Bangunan Banua Oge atau Sou Raja adalah bangunan panggung yang memakai konstruksi dari kayu dan dengan paduan arsitektur bugis dan kaili. Luas keseluruhan Banua Oge atau Sou Raja adalah 32x11,5 meter. Tiang pada bangunan induk berjumlah 28 buah dan bagian dapur 8 buah. Atapnya berbentuk piramide segitiga, bagian depan dan belakang atapnya ditutup dengan papan yang dihiasi dengan ukiran disebut panapiri dan pada ujung bubungan bagian depan dan belakang diletakkan mahkota berukir disebut bangko-bangko.

Bangunannya terdiri dari 4 bagian yaitu :

1. Gandaria (Serambi)

Ruangan yang berfungsi sebagai tempat ruang tunggu untuk tamu. Dibagian depan terletak anjungan sebagai tempat bertumpuhnya tanggah yang terdiri dari 9 anak tanggah dengan posisi saling berhadapan.

2. Lonta Karavana (Ruang Depan)

Bagian ruangan ini digunakan sebagai penjamuan atau penerimaan tamu untuk kaum laki-laki dalam pelaksanaan upacara adat. Fungsi lainnya yaitu digunakan sebagai tempat tidur para lelaki.

3. Lonta Tatangana (Ruang Tengah)

Pada bagian Ruangan tengah difungsikan sebagai tempat musyawarah Raja beserta para tokoh-tokoh adat dan di dalam ruangan ini terdapat dua kamar tidur untuk Raja.

4. Lonta Rarana (Ruang Belakang)

Ruangan ini digunakan sebagai tempat makan untuk Raja beserta keluarga. Diruangan ini juga terdapat kamar untuk wanita dan para anak gadis. Selain itu ruangan ini juga digunakan untuk menerima kerabat dekat.

Hiasan

Pada bangunan Souraja terdapat hiasan berupa kaligrafi huruf Arab tertampang pada jelusi-jelusi pintu atau jendela, atau ukiran pada dinding, loteng, dibagian lonta-karavana, pinggira cucuran atap, papanini, bangko-bangko dengan motif bunga-bungaan dan daun-daunan. Semua hiasan tersebut melambangkan kesuburan, kemuliaan, keramah-tamahan dan kesejahteraan bagi penghuninya.

No comments:

Post a Comment

Pages