Mungkin, Anda bakal geleng-geleng kepala atau mengerenyitkan dahi saat mengetahui beberapa tradisi di Indonesia ini. Tapi jangan salah, ada nilai luhur yang tinggi di baliknya. Berikut, 5 tradisi paling unik di Indonesia
1. Lompat batu di Nias
Siapa yang tak kenal tradisi lompat batu di Pulau Nias, Sumatera Utara? Inilah tradisi yang sudah berlangsung berabad-abad dan masih terjaga dengan baik hingga hari ini oleh masyarakat Nias. Dalam tradisi ini, seorang pria akan berlari, menginjak sebuah bongkahan batu, lalu kemudian meloncati batu setinggi 2 meter!
Tradisi ini adalah simbol atau ritual bagi para pemuda di Nias. Jika berhasil meloncati batunya tanpa tersentuh dan mendarat dengan benar, maka dia dinyatakan sudah dewasa, baik secara fisik atau pun pemikiran, serta sudah dizinkan untuk menikah.
2. Kerik gigi di Mentawai
Kerik gigi merupakan suatu tradisi unik di Kepulauan Mentawai, Sumatera
Barat. Tradisi ini dilakukan oleh seorang wanita sebagai simbol bahwa
dirinya telah cukup dewasa.
Gigi mereka akan dikerik dengan menggunakan kayu, sehingga menjadi
runcing seperti gigi drakula yang biasa Anda lihat di film. Tak hanya
menjadi dewasa, para wanita setempat percaya kalau gigi yang runcing
menambah kecantikan mereka. Para pria pun makin tergila-gila!
3. Tato Dayak di Kalimantan
Suku Dayak dapat Anda temui saat menjelajahi hutan di pedalaman
Kalimantan. Mereka adalah masyarakat asli di sana dan punya segudang
tradisi unik, salah satunya yang paling terkenal adalah tato Dayak.
Inilah tato asli masyarakat Dayak yang sudah dikenal turis dunia!
Tato bagi masyarakat Dayak bukan merupakan hiasan semata, melainkan
memiliki makna terdalam. Setiap masyarakat Dayak punya motif tato yang
berbeda-beda, seperti tato di sekitar jari tangan menunjukkan orang suku
diyakini ahli mengobati penyakit dan tubuh yang dipenuhi tato berarti
kuat menggembara. Tato Dayak tak bisa dibuat sembarangan, karena itu
adalah tradisi luhur bagi mereka.
4. Perang Pandan di Bali
Perang Pandan di Bali adalah sebuah tradisi perang yang penuh
pertumpahan darah. Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Bali di Desa
Adat Tenganan, Kabupaten Karangasem dan merupakan acara ritual
kebudayaan yang rutin dilakukan setiap tahun.
Dalam tradisi ini, dua pemuda akan bertarung menggunakan daun pandan
berduri. Keduanya akan saling memecut tubuh lawannya hingga luka dan
berdarah. Meski begitu, mereka punya obat anti septik dari bahan
umbi-umbian untuk mengobati luka. Tradisi ini bukanlah untuk mencari
musuh, melainkan hanya sebuah tradisi yang bersifat menghibur dan tentu
saja tak boleh dilakukan sembarangan.
5. Potong jari di Papua
Potong jari merupakan suatu tradisi yang dilakukan oleh mama (sebutan
wanita tua) dari Suku Dani di Wamena, Papua. Tradisi ini adalah sebuah
simbol atau tanda belasungkawa atas kematian anggota keluarga. Tradisi
ini pun adalah warisan leluhur yang hingga kini masih terjaga dengan
baik.
Ketika ada anggota keluarganya yang meninggal, maka salah satu jari dari
wanita tua tersebut dipotong menggunakan kampak batu. Ketika jari
tangan sudah tidak memungkinkan untuk dipotong, maka daun telinga mereka
yang harus dipotong. Ada nilai luhur yang tinggi pada tradisi ini,
sesakit apa pun jari yang dipotong, tidak ada yang lebih sakit saat
salah satu anggota keluarga meninggal.
No comments:
Post a Comment