Masjid agung demak adalah salah satu
masjid tertua di Indonesia. Didirikan pada tahun 1466 M, membuat masjid
ini memiliki nilai historis yang tinggi. Masjid agung demak terdiri dari
2 bagian yaitu bangunan induk dan bangungan serambi. Hingga saat ini
masjid agung demak telah mengalami renovasi beberapa kali, namun tetap
mempertahankan ciri khasnya yaitu atap yang bersusun tiga serta memiliki
5 buah pintu.
masjid agung demak dulu |
Masjid Agung Demak terletak di desa kauman demak jawa tengah. Masjid agung demak sangat erat kaitanya dengan sejarah penyebaran agama islam oleh wali songo. Menurut cerita masjid ini digunakan sebagai tempat berdiskusi para walisongo untuk memikirkan metode penyebaran agama islam. Oleh karena itu masjid agung demak dianggap sebagai monumen hidup penyebaran agama islam nusantara. Pembangunan masjid agung demak sendiri terdiri dari 3 tahap. Pada tahun1466 M, masjid ini berupa bangunan pondok pesantren di bawah asuhan sunan ampel. Kemudian pada tahun 1477 M, bangunan tersebut dijadikan sebagai masjid kadipaten glagah wangi demak. Baru pada tahun 1478 M, Raden Patah yang kala itu di daulat sebagai sultan 1 demak memimpin proses renovasi pada masjid bersama para walisongo.
masjid agung demak sekarang |
Arsitektur dari masjid agung demak ini sangat unik. Apabila masjid sekarang pada umumnya menggunakan kubah, lain halnya dengan masjid agung demak yang tidak memiliki kubah. Atap masjid berbentuk limas yang ditopang oleh 8 tiang atau yang dinamakan saka majapahit. Atap masjid yang terdiri dari 3 susun menggambarkan iman, islam dan ihksan. Pada bangunan induk, terdapat 4 tiang utama atau yang disebut dengan saka guru. Menikmati arsitektur masjid serta berziarah adalah kegiatan yang bisa dilakukan selain beribadah di masjid agung demak.
Tiang utama atau saka guru masjid agung demak |
Ketika kita mulai masuk ke pintu utama, maka sebuah tulisan nogo mulat
saliro wangi akan menyambut sobat. Tulisan tersebut bermakna tahun
pembuatan masjid yaitu pada tahun 1388 saka atau 1466 M. Dibagian depan
masjid terdapat Serambi masjid yang berupa ruangan terbuka. Sebelah kiri
terdapat ruangan untuk jemaah putri atau yang disebut pewastren.
Berjalan ke samping masjid, ada sebuah ruangan kecil. Ruangan tersebut
dijadikan museum untuk menyimpan benda-benda bersejarah. Didalam
kompleks masjid juga terdapat makam dari raja dari kesultanan demak
beserta dengan para abdinya.
No comments:
Post a Comment